
Vote For Us
Konstruksi data center baru telah dicontohkan oleh perusahaan-perusahaan seperti Google, Facebook dan Yahoo, yang telah bergeser ke pendingin data center udara segar (fresh air) yang tidak tergantung pada teknologi pendingin (chiller).
Namun saat ini maksimum suhu standar yang diperbolehkan mencapai 95 F (35 C) untuk perangkat TI sehingga membatasi lokasi di perangkat yang dapat digunakan tanpa harus memiliki fasilitas backup chiller untuk perangkat yang mengeluarkan suhu tinggi.
Inovasi Dell sendiri coba mevalidasi sebuah portfolio server, storage, jaringan dan infrastruktur energi yang memberikan jangka pendek operasional berbasis ekskursi dengan dampak terbatas pada performa di lingkungan yang lebih luas.
Sejalan dengan klasifikasi ASHRAE A3 dan A4 baru yang lebih ketat, sistem Dell telah dikembangkan untuk menghasilkan operasional yang berkelanjutan pada temperatur antara minus 23 F (5 C) hingga 113 F (45 C) dan humiditas yang diperbolehkan dari 5% hingga 90%.
Ketahanan desain pada level ini telah mendapatkan validasi dari pengujian yang baru-baru ini dijalankan dan menunjukkan bahwa produk-produk tersebut dapat mentolerir hingga 900 jam operasional per tahun pada suhu 104 F (40 C) dan hingga 90 jam pada suhu 113 F (45 C)1.
Dengan mengimplementasi server-server, storage atau switch jaringan Dell dengan menggunakan kemampuan fresh air (udara segar) diklaim bakal memberikan para pelanggan fleksibilitas yang lebih besar bagi temperatur operasional data center.
Di beberapa situasi, biaya kapital untuk membangun sebuah pabrik pendingin (chiller) sebagai bagian dari fasilitas data center secara keseluruhan dapat ditiadakan.
Forrest Norrod, Vice President & General Manager Server Platforms Dell mengatakan, banyak perusahaan terutama perusahaan-perusahaan yang bergerak di usaha layanan cloud saat ini lebih fokus untuk mendorong lebih banyak efisiensi yang dapat dihasilkan saat mengoperasikan data center mereka.
"Teknologi data center Dell dengan kemampuan fresh air–nya memungkinkan perusahaan untuk melakukan peningkatan konsumsi energi yang agresif yang menghasilkan biaya operasional yang lebih kecil bahkan pada data center yang telah ekonomis karena pendingin," umbarnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2011).
Ditambahkan Jason Waxman, General Manager of High Density Computing Intel, dengan peningkatan biaya energi dan kekhawatiran global pada konsumsi energi dan karbon yang melebihi batas, maka data center di seluruh dunia memprioritaskan untuk menurunkan biaya pendingin infrastruktur.
"Solusi Fresh Air cooling dari Dell mengkombinasikannya dengan server yang menggunakan prosesor Intel Xeon berjalan pada ambang temperatur yang lebih tinggi merupakan terobosan untuk data center yang efisien," pungkasnya.

Post a Comment
Section meetings - Registered
users onlinerecent entries